“Usaha pariwisata tertentu yang dimaksud di atas yang diselenggarakan di hotel bintang empat dan bintang lima dikecualikan dari ketentuan,” jelas Andhika Permata masih dalam keterangan tertulisnya.
Meski masih bisa beroperasi, namun usaha-usaha tersebut diwajibkan tutup pada hari-hari tertentu pada bulan suci Ramadhan. Yakni satu hari sebelum bulan suci Ramadhan, hari pertama bulan suci Ramadhan, malam Nuzulul Qur’an, satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau malam takbiran, dan hari pertama, dan hari kedua Hari Raya Idul Fitri.
Andhika menerangkan aturan ini dibuat untuk menghormati umat Islam yang tengah menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.
Meski masih bisa beroperasi, namun usaha-usaha tersebut diwajibkan tutup pada hari-hari tertentu pada bulan suci Ramadhan. Yakni satu hari sebelum bulan suci Ramadhan, hari pertama bulan suci Ramadhan, malam Nuzulul Qur’an, satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau malam takbiran, dan hari pertama, dan hari kedua Hari Raya Idul Fitri.
Andhika menerangkan aturan ini dibuat untuk menghormati umat Islam yang tengah menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.
“Akan ada sanksi bagi setiap pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Berikut perincian waktu penyelenggaraan usaha pariwisata tertentu yang diperbolehkan beroperasi:
1. Kelab malam mulai pukul 20.30 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
2. Diskotik mulai pukul 20.30 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
3. Mandi uap mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB.
4. Rumah pijat mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB.
5. Arena permainan ketangkasan manual, mekanik, dan/atau elektronik untuk orang dewasa mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
6. Bar/rumah minum yang berdiri sendiri mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
7. Bar/rumah minum yang menjadi penunjang usaha pariwisata tertentu mengikuti ketentuan waktu penyelenggaraan kegiatan usaha utamanya sebagaimana dimaksud pada huruf A sampai huruf E.