Apa yang Terjadi di Tubuh Setelah Mengonsumsi Makanan Pedas?
Written by ABC AUDIO on June 27, 2022
Apa yang Terjadi di Tubuh Setelah Mengonsumsi Makanan Pedas?
Belakangan ini ramai diberitakan soal presenter Irfan Hakim yang dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami berbagai keluhan setelah makan keripik pedas. Kejadian itu berawal setelah presenter tersebut ditantang makan camilan keripik dengan level super pedas oleh YouTuber, Tanboy Kun. Masalah kemudian muncul ketika salah satu stafnya pingsan setelah makan keripik tersebut. Tak lama berselang, Irfan Hakim mulai merasakan reaksi aneh seperti mulas, muntah-muntah, sulit BAB, lemas hingga detak jantung tak beraturan. Irfan Hakim lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Reaksi tubuh setelah konsumsi makanan pedas
Makanan pedas dapat memicu berbagai reaksi pada tubuh setelah masuk ke mulut, diproses dalam sistem pencernaan sampai terbuang menjadi kotoran (BAB). dr. Adam Prabata, dokter umum yang kerap mengedukasi soal kesehatan di laman Instagramnya, @adamprabata mengungkapkan sejumlah reaksi di tubuh setelah makan pedas.
Makanan pedas bisa memicu reaksi tertentu pada tubuh karena memiliki kandungan capcaisin yang ada pada cabai. Capcasin ini merupakan zat aktif slot bonus new member yang dapat menimbulkan sensasi panas dan terbakar setelah dikonsumsi. Capcaisin bisa ditemukan pada biji cabai, paprika, sejumlah rempah-rempah lainnya.
Berikut pemaparan singkat yang dijelaskan oleh dokter Adam Prabata.
- Capcaisin mengaktivasi ujung saraf nyeri di lidah
Ketika makanan pedas dikonsumsi, capcaisin dapat melewati indra pengecap dan mengaktivasi respons ujung saraf nyeri di lidah.
Seperti kita ketahui, lidah memiliki ujung saraf yang sensitif. Lantaran capcaisin dapat memberikan efek nyeri dan sensasi terbakar, efek tersebut dikirimkan ke otak. Pada umumnya, reaksi ini berasal dari reaksi kimia dan akan pulih sepenuhnya ketika molekul capcaisin berhenti bekerja dan tidak lagi mengikat reseptor nyeri.
- Memicu berbagai keluhan pencernaan
Setelah mengonsumsi makanan pedas, efeknya bisa dirasakan sampai ke saluran pencernaan.
“Capcaisin dapat memicu berbagai keluhan pencernaan, mulai dari kembung, sakit perut, muntah atau bahkan sampai diare,” ungkapnya dalam video tersebut. Pada sistem pencernaan, capcaisin dapat memicu proses pencernaan menjadi lebih lambat. Akan tetapi reseptor nyeri diaktifkan secara berlebihan. Sebagai pertahan, usus besar akan mempercepat keseluruhan proses kerjanya. Hal ini membuat usus besar tidak bisa menyerap air ke dalam makanan yang dicerna dan akhirnya menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare.
- Nyeri di anus
Sebelum keluar dari tubuh kita, capcasin ini dapat memberikan efek nyeri di anus. Sebab, capcaisin juga mengaktifkan reseptor nyeri yang ada di area tersebut. Menanggapi efek capcaisin di dalam tubuh. Dokter Adam juga menambahkan bahwa setiap orang memiliki ketahanan atau toleransi terhadap sensasi pedas yang berbeda-beda. Kondisi yang dijelaskannya tadi belum tentu muncul pada setiap orang dan dapat muncul terutama jika terlalu sering atau berlebihan konsumsi makanan pedas. Di samping itu, sebenarnya capcaisin juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Seperti dapat meredakan nyeri, meredakan pilek, membantu memaksimalkan metabolisme tubuh bahkan membantu menurunkan berat badan. Akan tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, sejumlah gangguan kesehatan kemungkinan bisa dialami dan butuh perawatan medis dalam mengatasinya.